BREAKING NEWS

Recent Posts

7 Nama Allah di dalam Perjanjian Lama




TULISAN  St. Siahaan Hotman, Sintua Emeritus HKBP Menteng Jalan Jambu Jakarta Pusat.

Holy Bible

Alkitab dibagi ke dalam dua bagian. Pertama adalah Perjanjian Lama, terdiri dari 39 kitab. Mulai dari kelima kitab Musa, yakni Kejadian, Keluaran, Imamat, Bilangan dan Ulangan. Kelima kitab Musa ini disebut Torah oleh orang Yahudi. Ada dua lagi bagian Alkitab bagi orang Yahudi, yakni Nebiim, artinya para nabi. Dimulai dari kitab Yesaya sampai kitab Maleakhi. Bagian ketiga adalah Kethubim artinya adalah tulisan tulisan. Terdiri dari kitab Yosua hingga kitab Kidung Agung. Jadi bagi orang Yahudi kitab suci itu mereka sebut dengan sebutan Tanakh.
Orang Yahudi membiasakan diri untuk membaca Taurat pada pagi hari. Bacaan malam dipilih dari kitab para nabi atau tulisan tulisan. Gereja kita HKBP pun membaca Alkitab dua kali dalam satu hari. Bacaan pagi dan bacaan malam. Saya bertanya dalam hati, apakah anggota jemaat HKBP masih melakukan pembacaan pada pagi hari dan malam hari ini? Semoga berjalan sesuai dengan aturan.
Setelah kerajaan Israel jatuh ke tangan kerajaan Babel, Israel direduksi menjadi setingkat dengan bupati. Babel jatuh ke tangan Persia. Persia pun jatuh ke tangan Yunani. Seorang raja di Mesir yang suka membaca, meminta agar tua-tua Israel menerjemahkan Perjanjian Lama ke dalam bahasa Yunani. Terjemahan dalam bahasa Yunani itu disebut Septuaginta. Naskah inilah yang dibaca orang Yahudi di masa Tuhan Yesus dan para rasul, oleh karena mereka tidak lagi dapat berbahasa Ibrani. Kutipan ayat dalam surat surat para rasul diambil dari Septuaginta, bukan dari teks bahasa Ibrani.
Setelah kekristenan didekritkan sebagai agama negara oleh Kaisar Konstantinus, ia memerintahkan agar Alkitab itu diterjemahkan ke dalam bahasa Latin, sebagai bahasa negara. Terjemahan itu disebut Vulgata. Terjemahan Vulgata dipakai gereja katholik hingga zaman Reformasi yang diadakan Martin Luther. Naskah dalam bahasa Ibrani disebut naskah Masoret. Jadi ada tiga naskah PL. Masoret, Septuaginta dan Vulgata.
Sejenak kita menyoroti nama nama Allah yang disebut dalam Perjanjian Lama. Kita mulai dengan nama itu adalah:
       
      1. Elohim

Kata ini diterjemahkan Allah dalam Alkitab. Kata Elohim adalah jamak. Orang Israel sadar akan hal itu, tetapi mereka menyebutnya untuk makna tunggal. Dalam teks asli kita dapat menemukan pemakaian kata itu dalam bentuk jamak, tetapi dalam pengertian tunggal. Oleh karena itu kita dapat menghubungkan keadaan itu dengan doktrin Trinitas. Allah kita adalah tiga yang Esa. Jadi terlintas di dalam hati pernyataan Agustinus Bapa Gereja: Ubi Amor ibi Trinitas. Dimana ada kasih, disana ada Trinitas. Allah adalah kasih. Oleh karena itu haruslah ada obyek kasihNya, obyek kasih Allah dalam kekekalan adalah firman Allah. Allah pun bukan hanya punya obyek kasih, Ia juga mengasihi dengan spirit kasih. Di dalam diri Allah ada Trinitas. Kata Elohim dalam bahasa Ibrani dibentuk dari kata Alah yang artinya adalah sumpah. Kata itu menunjukkan kepada ikatan perjanjian, yang diratifikasi dengan sumpah. Kata Elohim sudah ada sebelum penciptaan dalam Kejadian pasal satu. Oknum ilahi telah bersumpah sebelum penciptaan. Relasi dengan wujud perjanjian telah ada lebih dahulu di dalam diri Allah. Para penulis Perjanjian Lama belum tentu memahami makna Elohim itu dalam konteks jamak. Setelah kedatangan Yesus barulah kita memahami wujud jamak dalam diri Allah yang bersifat kekal.
       
      2. Yahweh

Nama Allah yang kedua adalah Yahweh. Oleh karena hukum ketiga yang melarang orang menyebut nama Tuhan dengan sembarangan, maka orang Yahudi jika berjumpa dengan nama ini dalam pembacaan Alkitab, menggantinya dengan sebutan Adonai. Artinya adalah Lord dalam bahasa Inggris. Tuhan dalam bahasa Indonesia. Jika kita menemukan kata TUHAN dalam pembacaan Perjanjian Lama di dalam Alkitab, itu berarti kata itu dalam teks asli adalah Yahweh. Tetapi orang Yahudi menyebutnya Adonai.
Ada orang yang mengatakan bahwa orang Yahudi tatkala membaca Alkitab dan bertemu dengan kata Yahweh, mereka sujud menyembah hingga dahinya sampai ke tanah. Yahweh adalah Allah yang maha Kudus.
Orang Yahudi menulis Alkitab dengan memakai huruf besar dan tidak menyertakan huruf hidup. Jadi kata Yahweh itu dalam kitab suci orang Yahudi hanya ditulis YHWH, tanpa huruf hidup. Para penerjemah di zaman dahulu menerjemahkan kata YHWH menjadi Yehova. Tetapi sekarang para ahli sudah setuju bahwa kata itu adalah Yahweh.
Nama ini untuk pertama kalinya diberitahukan kepada Musa, tatkala ia diutus memimpin bangsa Israel keluar dari Mesir. Kata Yahweh dibentuk dari dua kata kerja 'ada'. Kita baca dalam kitab Keluaran kata yang dipakai adalah Aku adalah Aku. Kata itu adalah ekspresi dari adanya Allah. Ia adalah Dia yang benar ada. Sekalipun Ia adalah kasih, Ia adalah adil dan kudus. Para serafim menyerukan kudus kudus kuduslah Tuhan semesta alam. Ia juga berfirman: hendaklah kamu kudus sebab Aku kudus.
Sejenak kita merenungkan makna kata ada. Misalnya ada sebuah rapat di satu ruangan. Absensi diedarkan. Lalu nama kita dipanggil, kita menjawab ada, atau hadir. Kita ada di ruangan dan ada di dalam rapat. Di ruangan itu ada juga pembantu. Ia tidak ada di dalam rapat tersebut, walaupun ia ada dalam ruangan. Kita ada dalam rapat juga dalam ruangan. Keberadaan kita di dalam rapat untuk turut ambil bagian mengambil keputusan. Kita ada di dalam rapat. Demikian juga Allah ada di dalam hidup umatNya. Ia ada dan akan ada didalam perjalanan hidup kita. Dia yang membuat sesuatu yang tidak ada menjadi ada, juga di dalam diri kita.
Kita akan melihat makna kata Yahweh ini dengan memperhatikan apa kata Elohim kepada Musa bahwa Ia menampakkan diri kepada Abraham sebagai Allah yang maha kuasa, tetapi dengan namaKu Yahweh belum menyatakan diri. Kejadian. 6:2. Allah dari sejak semula adalah Yahweh, tetapi karakter yang diungkapkan oleh nama ini menuntut karakter tertentu, bahkan orang pilihannya Abraham, Ishak dan Yakub tidak kenal. Bagi mereka Ia adalah Elohim, atau El Shaddai, yakni Allah yang maha kuasa.
Nama Yahweh diperkenalkan setelah Musa memimpin Israel dari Mesir, tatkala Ia memberikan hukum Taurat yang menyuarakan: kuduslah kamu sebab Aku kudus. Yahweh adalah Elohim yang kudus, adil dan benar, tetapi Ia adalah Elohim yang mengikat diriNya dengan perjanjian yang dimeteraikan dengan sumpah. Ia adalah yahweh Elohim.
Allah Yang Maha Kuasa.
      
      3.  El Shaddai

Kita sering salah mengerti makna dari kata mahakuasa. Sering kita memahami makna kata itu adalah mampu melakukan apapun yang dikehendaki. Bukan demikian makna mahakuasa dalam Alkitab. Marilah kita meneliti makna kata El Shaddai dalam bahasa Ibrani. El artinya secara harfiah adalah power. Sementara Shaddai artinya secara harfiah adalah payudara. Jadi kita dapat mengatakan El Shaddai artinya adalah power dari payudara.
Ada sebuah kisah yang sudah lama dituturkan orang, ada seorang ibu dengan bayinya sedang mencari kayu api.  Ibu itu membaringkan bayinya di tanah. Tak dinyana, bayi itu bergulir ke arah jurang. Ibu itu takut meraih dengan tangannya sebab bayi itu sudah dipinggir jurang. Ibu itu menjulurkan payudaranya. Bayi itu langsung merasa tenang, lalu diraih ibunya. Itulah gambaran dari power dari payudara. Kemahakuasaan Allah adalah sama seperti payudara itu, mengalirkan berkat, kasih karunia dan pertolongan.
El Shaddai untuk pertama kalinya diperkenalkan pada Abraham pada Kejadian 17. Kepada Abram yang tidak punya anak itu, karena ia tidak mampu berproduksi, demikian juga dengan Sarai isterinya, Allah menambahkan kepada nama nama Abram huruf he, huruf kepala dalam nama Allah, agar ia dapat menjadi bapak dari banyak bangsa. sebagai respon Abraham menyunatkan dirinya beserta seisi rumahnya, sebagai pertanda penyerahan diri, dimana ia tidak berharap secara lahiriah, tetapi dalam Dia Sang Pemberi yang mampu menghasilkan buah yang berkenan kepadaNya. Inilah pelajaran berharga yang dipelajari Abraham. Itu juga yang kita pelajari, bahwa Allah punya kuasa untuk membuat kita mampu menghasilkan sesuatu yang berkenan kepadaNya. Allah yang menggambarkan diri sebagai payudara yang menenangkan sangat bayi dengan asi memberi pertumbuhan dan segala nutrisi yang diperlukan. Itulah gambaran kemahakuasaan Allah. Ia bukanlah Allah yang memegang pedang untuk membinasakan orang berdosa, karena kekudusanNya dilanggar. El Shaddai berkuasa untuk mewujudkan seluruh rencanaNya di dalam diri kita. Lihatlah Abraham yang berusia seratus tahun dan sudah mati pucuk, serta Sara yang berumur sembilan puluh tahun dan sudah menopause, pada akhirnya memiliki anak pada masatuanya.
Pada waktu Abraham masih kuat, ia menghampiri Hagar budaknya dan mendapatkan seorang anak. Itu adalah produk dari kedatangan Abraham. Itu bukan produk dari El Shaddai. Itulah sebabnya Ismael diusir dari rumah. Sesuatu yang merupakan produk dari El Shaddai itulah yang tinggal bersama kita.
Itulah Allah yang mahakuasa yang menyatakan diri dalam PL bagi kita.

Allah yang maha tinggi.
      
      4. El Elyon

    adapun nama Allah yang keempat diungkapkan Alkitab kepada kita adalah El Elyon. Nama itu berhubungan dengan orang yang berada di luar keturunan Abraham. Nama ini muncul tatkala Abraham berhubungan dengan Melkisedek Raja Salem. Melkisedek disebut sebagai imam Allah El Elyon.
Nama ini tiga kali disebut dalam kitab Musa. Pertama dalam hubungan dengan Melkisedek, Kej. 14:19, dalam nubuatan Baleam Bilangan 23:7 dan nyanyian Musa, Bilangan 24:16.
Orang Israel tatkala berada dalam penghukuman dan dibuang ke Babel berpaling dari nama Yahweh kepada nama El Elyon, sebagai dasar dari pengharapan mereka. Daud pun berseru kepada El Elyon tatkala ia melarikan diri ke wilayah Gat. Di dalam nama ini semua orang punya pengharapan.
Ilustrasi terbaik adalah Raja Nebukadnezar. Ia seorang raja yang memerintah satu kerajaan yang sangat luas. Allah semesta langit yang memberikan hal itu kepadanya. Tetapi ia meninggikan diri. Lalu ia direndahkan oleh El Elyon sampai ia menengadah ke langit dan memuji El Elyon. Status raja pun dikembalikan kepadanya.
Dalam nama El Elyon semua orang mendapatkan harapan. Puncaknya di dalam diri Yesus Kristus.
 Makna nama ini dapat kita lihat dalam kisah Melkisedek Raja Salem. Ia tidak mengenal Elohim, Allah perjanjian, juga tidak mengenal Yahweh Allah yang benar yang menghukum umatNya yang bersalah, atau El Shaddai yang mencurahkan RohNya pada umatNya. Melkisedek adalah imam El Elyon, maha tinggi. Menarik untuk disimak disini Melkisedek Raja Kanaan yang memberkati Abraham yang sudah menerima janji Allah dan memper-sembahkan perpuluhan kepadanya.

Tuhan atau

      5.  Adonai

Nama ini untuk pertama kalinya diucapkan Abraham dalam Kej. 15:8. Di sana kita baca: ya Adonai Yahweh… kata ini senantiasa dikenakan terhadap Allah. Kata Adonai mengungkapkan dua hal, yakni relasi tuan dan budak dan suami dan istri. Di zaman purba, seorang budak dan istri dipandang sebagai milik tuannya. Ia tidak punya hak hanya kewajiban. Tetapi Allah kita itu Allah yang adalah kasih dan perjanjian, Elohim, yang benar dan adil, Yahweh, El Shaddai, yang mahakuasa. Kita adalah istri yang adalah milik Tuhan, Adonai. Sungguh aman jiwa kita. Dalam PL kita menemukan bahwa seluruh pahlawan iman mendapatkan kekuatan dari Allah yang mereka sebut dengan nama Adonai.
Bagaimana pun juga baru di dalam PB makna  nama ini terungkap dengan indahnya. Yesus adalah Tuhan, Adonai. Yesus melayani orang banyak sebagaimana di suarakan nabi Yesaya dalam Yes 42:1-4 : Lihat, itu hamba-Ku yang Kupegang, orang pilihan-Ku, yang kepadanya Aku berkenan. Aku telah menaruh Roh-Ku ke atasnya, supaya ia menyatakan hukum kepada bangsa-bangsa.
 Ia tidak akan berteriak atau menyaringkan suara atau memperdengarkan suaranya di jalan.
 Buluh yang patah terkulai tidak akan diputuskannya, dan sumbu yang pudar nyalanya tidak akan dipadamkannya, tetapi dengan setia ia akan menyatakan hukum.
 Ia sendiri tidak akan menjadi pudar dan tidak akan patah terkulai, sampai ia menegakkan hukum di bumi; segala pulau mengharapkan pengajarannya.
Yesus ada di tengah tengah kita membuat orang yang tidak layak menjadi layak di hadapan Allah.
Sudah dikatakan di atas bahwa makna kata Adonai juga adalah suami. Kita mahluk yang berdosa dibuat Allah menjadi pribadi yang sanagt dekat dengan diriNya. Ia melihat kita sebagai isteri dalam relasi suami isteri. Isteri pada waktu itu bukan milik dirinya sendiri, melainkan milik suaminya. Kita pun demikian kita bukan milik kita sendiri melainkan milik Tuhan. Cf. Yes 54:5 yang mengatakan bahwa yang menjadi suami adalah Yahweh bagi Israel. Ungkapan seperti itu adalah biasa bagi para nabi Israel. Hal yang sama disiratkan dalam kitab Kidung Agung.
Allah yang kekal.

      6. El Olam

      Nama ini disebut Abraham untuk pertama kalinya dalam Kej. 21:33. Nama itu diserukan setelah Ismael diusir dari rumah, sehingga ia tidak mewarisi berkat rohani Abraham. Juga setelah Abraham mengikat perjanjian dengan Abimelekh raja orang Kanaan. Setiap tahapan yang dilalui Abraham membawa ia di dewasakanlah imannya melalui ungkapan nama Allah yang dia percayai. Mulai dari Elohim, Yahweh, El Shaddai, Adonai dan El Olam. Hal yang sama terjadi juga bagi kita.
Kata Olam mengandung dua makna yakni tersembunyi atau rahasia dan waktu. Dalam karya Allah merestorasi manusia yang sudah jatuh ke dalam dosa, berjalan secara tersembunyi bagi kita. Di sana Allah menghadirkan restorasi itu dalam tahapan tertentu. Dimulai dari pemanggilan Abraham, era hukum Taurat dan sekarang era Injil kasih karunia.
Kita dapat melihat era ini dalam misteri hari ketujuh, minggu ketujuh, bulan ketujuh, tahun ketujuh, tujuh kali tujuh tahun yang puncaknya pada tahun Yobel. Di sana ada misteri yang sedikit demi sedikit diungkapkan kepada kita oleh Roh Kudus.
  
Tuhan Semesta alam

       7. Yahweh Zebaoth

Nama terakhir adalah TheLord of host. Yahweh Zebaoth. Menarik untuk disimak nama ini kita tidak temukan dalam kitab Musa, atau Yosua, Hakim Hakim, juga dalam kitab Ayub dan Pengkhotbah. Tetapi banyak kita temukan dalam kitab para nabi. Hal itu tentunya berhubungan dengan pengalaman bangsa pilihan Allah. Penyataan nama Allah itu sesuai dengan kebutuhan umat tersebut akan hadirat Allah. Yahweh Zebaoth tidak dibutuhkan di Mesir pada zaman perbudakan, juga tidak di masa Padang Gurun. Nama itu sangat dibutuhkan setelah kerajaan pecah dua dan bangsa itu terbuang ke Babel. 
Kita akan menemukannya untuk pertama kali dalam I Samuel 1:11, dari mulut Hana yang mandul. Yang kedua dari mulut Daud ketika melawan Goliat. Hal itu terjadi setelah jabatan imam sebagai pemimpin gagal di tangan imam Eli ….. karena sikap anaknya. Pimpinan itu beralih …….. kepada nabi yakni Samuel.  Ia pun gagal dalam diri anaknya, sehingga Israel menuntut seorang raja. 
Nama ini sering diucapkan para nabi di masa pembuangan dan masa pemulihan di Yerusalem. 
Salah satu dari contoh pemakaian nama Yahweh Zebaoth adalah dalam sensus penduduk yang dilakukan oleh Daud. Cf. I Tawarikh 21:1-16. Kepada Daud dilaporkan bahwa ada 1.100.000 orang yang dapat memegang pedang dan berperang. Dapatkah jumlah yang banyak ini memenangkan perang jika Tuhan dilupakan. Bukankah Daud lebih kuat sendirian tatkala melawan Goliat dengan mengandalkan nama Yahweh Zebaoth, Tuhan semesta alam. I Samuel 17:45. Allah menjawab jumlah yang banyak itu dengan jalan membinasakan orang Israel sebagaimana dituturkan dalam naskah di atas. 
Allah ingin kita melihat Allah kita bahwa Ia host surgawi yang lebih besar dari jumlah orang yang dapat dikumpulkan dia di dunia ini. Ia senantiasa jauh lebih besar dari apa pun di dunia ini. 
Dalam alkitab kita temukan banyak ayat yang menuturkan bahwa Allah menyuruh para malaikat surgawi menolong orang pilihanNya keluar dari pergumulan hidup. Pemazmur pun membicarakan Tuhan semesta alam atau The Lord of Host. Namun kita dapat katakan bahwa umat pilihan tidak begitu jelas bagi mereka tentang makna dari nama The Lord of Host. Kita tahu host maknanya adalah tuan rumah. Jika ada Host, maka akan ada orang yang hadir di dalam acara host. Host surgawi adalah Tuhan semesta alam dengan para malaikatnya.
Di PB kita sudah banyak tahu tentang tugas para malaikat untuk membawa berita. Mereka dituturkan datang dalam rombongan sebagaimana dalam peristiwa para gembala di Padang Efrata.  
Kita telah melihat ke tujuh nama Tuhan di dalam Alkitab Perjanjian Lama.

Minggu, 19 Juli 2020

7 Nama Allah di dalam Perjanjian Lama 7 Nama Allah di dalam Perjanjian Lama Reviewed by edison siahaan on 11:38 PM Rating: 5

No comments:

Sora Templates