BREAKING NEWS

Recent Posts

KELUARGA



KELUARGA

I.      PENDAHULUAN
Tahun ini tahun 2016 Gereka kita, HKBP mencanangkan Tahun Keluarga. Seperti apa Gereja HKBP Ressort Serpong menyikapinya tentu akan mempersiapkan segala sesuatu baik itu secara konsep dan bagaimana pelaksanaan dari konsep itu yang dituangkan dalam program dan kegiatan. Dengan demikian diharapkan pada saatnya dapat dievaluasi sudah sampai sejauh mana arti keluarga dapat dipahami oleh setiap ruas. Artikel ini mencoba memandu setiap keluarga ruas HKBP Serpong baik sebagai keluarga per keluarga maupun sebagai keluarga dalam persekutuan yang dibagi dalam tiga tugas panggilan gereja, yakni Koinonia, Marturia, dan Diakonia.

II.    ARTI KELUARGA
1.    Keluarga menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia : “satuan kekerabatan yang sangat mendasar dalam masyarakat, teridiri dari ibu, bapak, dan anak-anak.”
Sesuatu kekerabatan mengandung makna adanya suatu kebersamaan di antara anggotanya. Lebih jauh kebersamaan ini diwujudnyatakan secara fisik berkumpul. Adalah kurang tepat apabila dikatakan kebersamaan namun tidak pernah berkumpul sekalipun dalam satu rumah. Berkumpul misalnya duduk satu meja (misalnya saat makan) dan sambil berkomunikasi antar anggota keluarga.
Bagi masyarakat Batak (khususnya dahulu kala), bahwa kebiasaan keluarga dapat dilihat pada saat makan. Makanan yang akan dimakan ditaruh di dalam satu tampa, disebut “Pasu”. Dari sanalah keluarga makan bersama dan tidak boleh ada orang lain kecuali anggota keluarga yang mendapat bagian di sana. Pada saat makan itulah sambil bertutur kata setiap anggota keluarga menyampaikan pendapatnya yang biasanya pembicaraan diawali oleh sang bapak, ibu, dan anak-anak, demikianlah seterusnya sehingga terjalin komunikasi yang intens antar keluarga.
2.    Keluarga yang dinampakkan oleh Yesus dapat dibaca dalam Wahyu 3 : 20,  ketika Dia berdiri di muka pintu dan mengetok : “Lihat, Aku berdiri di muka pintu dan mengetok; jikalau ada orang yang mendengar suara-Ku dan membukakan pintu, Aku akan masuk mendapatkannya dan Aku makan bersama-sama dengan dia, dan ia bersama-sama  dengan Aku.” Hal ini menunjukkan bahwa keluarga orang Batak Kristen (HKBP) adalah anggota keluarga Allah (sorgawi).
3.    Arti keluarga sebagaimana diuraikan di atas menjunjukkan bahwa ruas HKBP Serpong  adalah anggota keluarga di rumahnya masing-masing dan di gereja yang kita sebut sebagai keluarga duniawi dan sekaligus menjadi keluarga sorgawi karena merespon ajakan Yesus yang membukakan pintunya bagi Dia yang mengetok pintu itu.

III.  MENJADI KELUARGA YANG BERKENAN DI HADAPAN TUHAN
1.    Sebagai keluarga HKBP Serpong mau mengatakan bahwa anggota keluarga yang menyempatkan berkumpul bersama satu meja dan saling komunikasi antar keluarga yang disebut keluarga duniawi itulah hakiki dari keluarga Batak sejak dahulu kala. Adakah hal ini makin surut pada jaman yang serba maju dan modern sekarang ini perlu dievaluasi dan saatnyalah evaluasi tersebut dilakukan sebagai Tahun Keluarga HKBP.
2.    Demikian juga bahwa di samping keluarga duniawi di sisi lain juga sebagai keluarga sorgawi karena kita ruas HKBP dalam bersekutu menyendengkan telinga dan mendengar bunyi ketukan di depan pintu serta bergerak untuk membuka pintu hati kita untuk Yesus sehingga Dia masuk dan makan bersama dengan kita yang disimbolkan dengan makan bersama yang dikatakan di muka tidak lain adalah  anggota keluarga.
3.    Menjadi keluarga duniawi sekaligus keluarga sorgawi tentu kita sudah menuju dan akan menuju kearah yang tepat karena arti keluarga tersebut sudah kita pahami dan sekarang mari kita ukur dengan memakai sarana tujuan dan sasaran serta indikator berdasarkan teori sebagai berikut :
a.    Terlaksananya membaca dan mendiskusikan firman Tuhan yang dipandu oleh Buku Ibadah Harian selama Tahun Keluarga HKBP. Indikator, jumlah bekumpul bersama membaca dan mendiskusikan firman Tuhan;
b.    Terlaksananya makan bersama antar keluarga selama Tahun Keluarga HKBP. Indikator, jumlah makan bersama antar keluarga;
c.    Terselesaikannya pembacaan Alkitab dari Kejadian sampai dengan Wahyu selama Tahun Keluarga HKBP. Indikator, jumlah buku dan pasal serta ayat Alkitab yang telah dibaca;
d.    Terjalinnya hubungan yang harmonis antar keluarga selama Tahun Keluarga HKBP. Indikator, persentase komunikasi yang dilaksanakan keluarga;

IV.  PENUTUP
1.    Mari kita sambut Tahun Keluarga HKBP 2016 dengan pemahaman di atas dan mencoba mensimulasikan kerangka teorinya guna mengukur sampai sejauh mana arti Tahun Keluarga HKBP bagi kita ruas baik sebagai keluarga di kalangan rumah tangga maupun di kalangan gereja HKBP Serpong.
2.    Sebagai komunitas HKBP dalam keluarga gereja ada pesan Almanak HKBP yang salah satunya selalu kita lihat dan dengar pada Tata Ibadah HKBP di ayat Alkitab hari Minggu, yakni, Evanggelium (Ev), yaitu Dogma, artinya : “Apa yang telah diperbuat Allah bagi ruas HKBP”, dan Epistel (Ep), yaitu Etika, artinya : “Apa respon ruas HKBP terhadap perbuatan Allah tersebut.” Sebagai Dogma, Allah telah membebaskan ruas HKBP dari dosa dan maut, yang dianalogikan dengan pembebasan dari negeri perbudakan Mesir ke negeri yang penuh madu dan susu Kanaan. Sedangkan Etika, artinya sebagai keluarga ruas HKBP akan merespon perbuatan Allah itu dengan selalu mengajarkan kepada anak-anaknya mengasihi TUHAN Allah dengan segenap hati, jiwa, dan kekuatan untuk : “Haruslah engkau mengajarkannya  berulang-ulang kepada anak-anakmu dan membicarakannya apabila engkau duduk di rumahmu, apabila engkau sedang dalam perjalanan, apabila engkau berbaring, dan apabila engkau bangun.” (Ulangan 6 : 7).
3.    Betapa, melalui Tahun Keluarga HKBP 2016 setiap anggota keluarga memahami siapa dia sesungguhnya di dalam keluarga sesuai dengan fungsinya baik sebagai keluarga dunia yang bersifat fana saat ini menuju keluarga Allah di sorga yang baka.
Selamat Tahun Keluarga HKBP 2016, Tuhan memberkati HKBP.
(St. Edison Siahaan, Sekben Ressort HKBP Serpong dan Anggota MPSD Distrik XXI Banten).

LAPORAN KINERJA TAHUN KELUARGA

1.    Sampai sejauh mana pelaksanaan Tahun Keluarga di atas sesuai instrument yang disiapkan sebagai alat ukur dapat diwujudkan oleh keluarga kita. Keluarga St. Edison Siahaan/Boru Silalahi yang dikaruniai 2 anak yang terdiri dari perempuan (Debbie Naomi Edriani) dan laki-laki (Nicodemus Bonardo). Kami dalam Tahun Keluarga tinggal bertiga karena Debbie Naomi Edriani telah tinggal bersama dengan suaminya Paciolo David Panjaitan di Bandung.

2.    Berdasarkan instrumen tersebut yaitu :
a.    Terlaksananya membaca dan mendiskusikan firman Tuhan yang dipandu oleh Buku Ibadah Harian selama Tahun Keluarga HKBP. Indikator, jumlah bekumpul bersama membaca dan mendiskusikan firman Tuhan;
b.    Terlaksananya makan bersama antar keluarga selama Tahun Keluarga HKBP. Indikator, jumlah makan bersama antar keluarga;
c.    Terselesaikannya pembacaan Alkitab dari Kejadian sampai dengan Wahyu selama Tahun Keluarga HKBP. Indikator, jumlah buku dan pasal serta ayat Alkitab yang telah dibaca;
d.    Terjalinnya hubungan yang harmonis antar keluarga selama Tahun Keluarga HKBP. Indikator, persentase komunikasi yang dilaksanakan keluarga;

3.    Hasil yang dicapai :
a.    Membaca firman Tuhan secara bersama pada awalnya kami laksanakan bertiga dan selanjutnya tidak berjalan secara rutin karena adanya kesibukan masing-masing. Sekalipun pada akhirnya selama Tahun Keluarga masing-masing membaca secara sendiri-sendiri, alasan ini sesuatu yang sangat disayangkan. Adapun jumlah berkumpul bersama membaca firman Tuhan selama Tahun Keluarga hanya sebanyak 30%;
b.    Makan bersama juga sama banyaknya dengan membaca firman Tuhan secara bersama dengan alasan sama seperti di atas, yaitu sebanyak 30% karena setelah selesai makan bersama kami teruskan dengan membaca bersama;
c.    Membaca Alkitab dari mulai Kejadian sampai Wahyu dapat dituntaskan oleh saya dan istri (100%) sementara Nicodemus Bonardo baru dari Kejadian sampai Imamat (4,55%);
d.    Hubungan antar keluarga saya dan istri dapat dikatakan sebanyak 100% selama Tahun Keluarga karena kami mencoba senantiasa berkomunikasi setiap hari terkait dengan apa saja yang kami lakukan baik kegiatan dalam keluarga maupun dengan kegiatan di luar keluarga. Hanya komunikasi dengan Nicodemus Bonardo sekalipun belum intens yaitu sebatas pada saat berkumpul yaitu 30%, dapat dikatakan membaik karena anak kami ini yang terkesan tertutup dapat membuka komunikasi selama 30% berkumpul yaitu pada saat makan bersama dan membaca firman Tuhan bersama;

4.    Kesimpulan :
Keluarga kami mencapai target dalam Tahun Keluarga HKBP :
a.    Berkumpul dalam hal makan bersama dilanjutkan dengan membaca firman Tuhan bersama sebanyak 30%;
b.    Saya dan istri membaca firman Tuhan dari mulai Kejadian sampai Wahyu tuntas atau sebanyak 100%, sementara anak kami hanya dari Kejadian sampai Imamat atau sebanyak 4,55%;

c.    Hubungan antar keluarga saya dan istri 100% sementara kami orang tua dengan anak hanya 30%.
KELUARGA KELUARGA Reviewed by edison siahaan on 3:45 AM Rating: 5

No comments:

Sora Templates